Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label sharing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sharing. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Februari 2014


Struktur umum antibodi (wikipedia.org)
Sudah lamaaaa sekali tidak menulis (ups). Ya, berbulan-bulan. Hehe.. Selama berbulan-bulan lalu saya mencoba belajar ilmu-ilmu lain (wuidih). Ya, berikut sedikit dari beberapa pelajaran yang saya peroleh. Tulisan kali ini mengulas sekilas saja tentang dasar prinsip antibodi monoklonal (apa itu..). Yang jelas daripada mubazir tidak disampaikan kepada khalayak (mudah2an ada yang baca), ya lebih baik di-upload. Hehe. 
Antibodi merupakan protein khusus yang dihasilkan oleh sel pertahanan tubuh (imun) yaitu sel limfosit B. Sebagaimana protein lainnya, antibodi memiliki sisi-sisi aktif yang memiliki kemampuan untuk berikatan dengan senyawa atau molekul tertentu. Sebagai produk dari sel imun, antibodi berperan dalam pengenalan antigen-antigen (senyawa atau molekul yang bersifat asing bagi tubuh) oleh sistem imun tubuh. Sifat spesifisitas terhadap antigen diketahui dari adanya epitop-epitop pada antigen yang secara spesifik berikatan dengan sisi aktif molekul antibodi. Salah satu hasil karya ilmiah tentang antibodi yang mendapatkan hadiah nobel adalah nobel tentang antibodi monoklonal. Pada tahun 1984, Niels K. Jerne, George J. F. Kohler, dan Cesar Milstein mendapatkan Nobel Prize dalam bidang Physiology or Medicine. Niels K. Jerne berhasil mendapatkan nobel karena teorinya mengenai spesifisitas di dalam pengembangan dan pengendalian sistem imun (the specificity in development and control of the immune system), sedangkan  George J. F. Kohler dan Cesar Milstein karena menemukan prinsip produksi antibodi monoklonal (the principle for production of monoclonal antibodies). Masing-masing penemuan tersebut tidak dapat dipisahkan karena George J. F. Kohler dan Cesar Milstein menggunakan prinsip dan teori yang telah ditemukan oleh Niels K. Jerne. 
Teori yang mendasari prinsip produksi antibodi monoklonal dikemukakan oleh Niels K. Jerne. Ketiga teori Jerne meliputi spesifisitas, pengembangan, dan regulasi respon imun (Forsdyke 2012). Pertama, spesifisitas antibodi menunjukkan bahwa setiap individu memiliki sejumlah besar antibodi alami dengan kekhususan antigen yang dapat direspon individu tersebut. Adanya kecocokan antara molekul antigen-antibodi, memungkinkan terjadinya pengikatan antigen-antibodi yang kemudian merangsang produksi antibodi dengan kekhususan tertentu. Dengan demikian, spesifisitas antibodi tidak ditentukan oleh antigen tetapi sudah ditentukan sebelumnya. Kedua, Jerne menjelaskan tentang perkembangan sel imun dimulai hingga siap bereaksi dengan antigen. Dengan kata lain,  kereaktifan terhadap antigen yang menimbulkan keragaman antibodi. Jerne menjelaskan bagaimana interaksi antigen dengan antibodi tertentu berlanjut pada terjadinya proliferasi dan diferensiasi sel yang mensekresikan antibodi dengan spesifisitas yang sama. Ketiga, Jerne memperkirakan mekanisme atau regulasi respon imun melalui jaringan yang rumit yang melibatkan antibodi dan anti-antibodi. Dasarnya adalah bahwa antibodi dapat melibatkan anti-antibodi dalam melawan antigen. Lebih lanjut, anti-antibodi dapat merangsang produksi dari anti-anti antibodi dan seterusnya sehingga membentuk jaringan produksi antibodi. Jaringan ini menjadi tidak seimbang dengan adanya antigen sehingga sistem imun merespon atau melawan antigen untuk mengembalikan keseimbangan tersebut.
 
-Widyanto-

Selasa, 16 Oktober 2012

Orang kalau sedang marah katanya darahnya lagi naik ke ubun-ubun, kepalanya sedang panas, emosinya tinggi, dan lain-lain. Ketika seseorang marah, ia butuh sesuatu untuk menurunkan emosinya, mendinginkan kepalanya, dan menurunkan tekanan darahnya. Orang yang sedang dalam kondisi high voltase layaknya ingin mendapat perhatian. Betapa orang yang marah itu terlihat ‘aneh’ di mata orang lain, khususnya yang berada di sekitarnya. Wa bil khusus lagi orang yang jarang atau tidak pernah melihat seseorang marah dan suatu saat melihatnya marah. Pasti berkesan.

Selasa, 25 September 2012


sumber: LPPOM MUI (halalmui.org)


Assalamu’alaikum... 

A new post today ... Saya tertarik untuk menulis tentang bahan haram berdasarkan mapping yang sudah dibuat oleh LPPOM MUI sebelumnya. Sebut saja Peta Bahan Haram (Haram Material Mapping). Peta Bahan Haram (PBH) ini seperti Peta Babi yang ditulis sebelumnya, hanya saja lebih luas pemetaannya. Disebut dengan ‘bahan’ karena pada umumnya terlibat dalam proses pengolahan pangan, pembuatan obat, ataupun kosmetika baik sebagai bahan baku, substitusi, penolong, dll. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk-produk tersebut, beberapa pada umumnya termasuk kategori ‘titik kritis ‘ dalam sifat kehalalannya. Suatu produk menjadi berstatus haram manakala bahan yang digunakan dalam proses pembuatannya merupakan bahan dari zat yang jelas-jelas haram atau merupakan bahan turunannya. 

Bahan-bahan haram yang ditulis dalam Peta Bahan Haram dan penggunaan umum pada produk pangan, obat, atau kosmetika antara lain sebagai berikut ini:

Kamis, 13 September 2012

source: bacabacaquran.com
Bapakku di usianya yang hampir menginjak 60-an, setiap hari selalu membuka mushaf Al Quran. Sehabis maghrib, sehabis Subuh, beliau duduk di atas tempat tidurnya lengkap dengan sarungnya dan mulai membuka mushaf. Sebuah kebiasaan yang jarang aku temui beberapa tahun sebelumnya. Tidak ada kesan lain yang aku tangkap, melainkan kemauan untuk belajar. Dulu, ketika aku masih kecil, Ibu suka mencoba bacaan Bapak dengan buku iqro yang berjilid, dan memang ada aja yang salah. Waktu itu seperti permainan menebak huruf saja.


Senin, 27 Agustus 2012

Dear friends,
Ini yang terakhir insya Allah. Isinya poto-poto aja ya.. hehe.

helikopter parkir di bandara Nicolau Lobato

landasan pacu bandara di dekat pantai

sesaat setelah take-off

Minggu, 05 Agustus 2012


Ini adalah artikel ketiga tentang perjalanan saya ke Dili. Kali ini saya ingin cerita seputar kewajiban saya sebagai umat Islam laki-laki yang mesti dilaksanakan seminggu sekali, iya, Jumatan. Ibadah jumat di Timor Leste tidak semudah di Indonesia. Hanya ada satu masjid besar yang sering dipakai oleh umat Islam Timor Leste, namanya masjid An Nuur. Masjid ini terletak di daerah Kampung Alor, yaitu kampung muslim di Timor Leste, dekat dengan area pantai Kelapa. Sebenarnya di pelosok daerah lainnya juga sedang dibangun beberapa masjid, mengingat sedikitnya masjid di sana sehingga untuk memudahkan umat yang ada di pelosok agar tidak jauh-jauh datang ke Kampung Alor maka dibangunlah masjid lainnya. Masjid An Nuur sedang direnovasi saat itu. Tetapi, sedang tidak direnovasi pun saya bisa membayangkan rupa sebelumnya. Masjidnya tampak seperti masjid lama, dan (maaf) beberapa spot terlihat agak kumuh. Di sekeliling masjid adalah area pesantren yang sama keadaannya. Menjelang sholat Jumat anak-anak masih belajar mengaji bersama pak ustadz di beberapa ruangan di samping masjid. Fasilitas kamar mandi dan tempat wudhu juga memprihatinkan. Akan tetapi di bagian dalam masjid sungguh berbeda. Ada sebuah taman di dalam masjid yang semakin memberi kesan hijau dan segar di tengah panasnya udara Timor Leste. Bagian mimbar dan ruang utama masjid sudah mulai direnovasi dan tampak lebih bersih dibandingkan bagian luarnya. 

diresmikan 1981 sewaktu masih bareng dengan Indonesia
bagian dalam ruang utama, tampak mimbar warna putih

Kamis, 02 Agustus 2012


Halo..,nyambung lagi nih... 

Setelah saya bercerita tentang kedatangan pertama saya ke Timor Leste, sekarang saya ingin menceritakan seputar kegiatan saya di Timor Leste. Mau tau? Yuk tengok..

Mainly, kegiatan saya adalah membantu dosen saya dalam persiapan training yang difasilitasi oleh WHO seperti menyusun manual training, test, jadwal, dll. Training ini diberikan oleh Prof. Dr. Winiati P. Rahayu, dosen saya, sebagai trainer dan konsultan WHO. Training yang diberikan adalah training tentang pengaturan laboratorium keamanan pangan. Timor Leste memiliki satu laboratorium nasional (Nacional Laboratory) yang berada di bawah kementerian kesehatan (Ministerio de Saude). Oleh karena dibentuknya bagian keamanan pangan (food safety) masih baru, maka jadilah dosen saya diundang untuk memberikan beberapa pengetahuan tentang laboratorium keamanan pangan. 

Di sana kami bertemu dengan para staf laboratorium nasional dan staf WHO yang ikut serta selama training tersebut berlangsung. Training dilakukan selama lima hari baik di dalam kelas maupun di laboratorium. Kurang lebih 14 orang mengikuti training ini, diantaranya berasal dari: staf laboratorium nasional dengan berbagai departemennya, staf dari kementerian kesehatan, dan staf dari WHO. Di awal pembukaan acara, kami disambut oleh Dr. Santina Maria de Jesus Gomez selaku kepala laboratorium nasional dan juga Dr. Jorge Mario Luna, selaku WHO Representative. Mereka memberikan simbol penyambutan dan kehormatan berupa kain Tais, kain asli tenunan tangan dari Timor Leste.

Ternyata, sebagian besar staf laboratorium nasional pernah mengambil studi di Indonesia baik untuk jenjang S-0 maupun S-1. Kebanyakan mereka lulusan public health atau farmasi dari Universitas di Jawa dan Sulawesi. Saya juga tidak menyangka demikian. Akan tetapi, baru-baru ini saya juga mendapat berita bahwa kementrian pendidikan Timor Leste memang sedang gencar melakukan survey di beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia dalam rangka kerja sama pendidikan pascasarjana. 

Balik lagi, saya banyak menemui teman baru di sana, ada Pak Pedro, Pinto, Fernandes, Baltazar, Jose, Luis, Tito, Ibu Fransisca, Ana, Dalila, Epifania, Eugenia, Noemia, dan lainnya. Saya banyak mendapatkan saran-saran tempat yang harus dikunjungi dari mereka. Ada satu yang unik saat training berlangsung. Begini, ketika sudah waktunya jam istirahat (kurang lebih pukul 12.00 Waktu Timor Leste=WIT), semua staf akan meninggalkan kantor dan pulang ke rumah masing-masing. Kalau orang kampung saya bilang, “SOLIDANG” (ngaSO, baLI, maDANG atau istirahat, pulang, makan). Bukan karena tidak disediakan makan siang, tetapi memang sudah kebiasaan atau aturan di sana yang demikian. Selama dua jam mereka beristirahat siang lalu kembali lagi ke kantor kurang lebih pukul 14.00. Luar biasa. Mungkin waktu tersebut digunakan untuk makan bersama keluarga, atau untuk sekadar take a nap, selama beberapa menit. Mungkin dengan begitu kerja mereka menjadi lebih efektif (tidak mengantuk, dll). Tapi itulah yang terjadi setiap harinya, sehingga begitu jam istirahat gedung menjadi sepi dalam sekejap, ditinggal sementara oleh para penghuninya. 

Begitu seputar kegiatan training yang lalu, next story will be the other activities I had done! Exciting!

-Widyanto-

Kamis, 19 Juli 2012


Padahal sudah bulan Juni tapi baru posting,..Hehe, 
Judul lagu aslinya Januari di Kota Dili, sekarang aku mau cerita pengalamanku pergi ke Dili, Republic Democratic Timor Leste (RDTL). Berawal dari tawaran dosenku untuk menemani beliau memberikan training dengan WHO (World Health Organization) di kota ini, langsung aku terima saja tawaran tersebut. Semua materi training, paspor, tiket, dll sudah kami siapkan dan tinggal berangkat saja. Kami mendarat di International Aeroporto Internacional Presidente Nicolau Lobato. Bandaranya tidak terlalu besar, namun banyak sekali helikopter dari PBB yang mangkal di sana. Orang-orang bilang itu digunakan untuk memantau daerah perbatasan. Kesan pertama melangkahkan kaki di tanah Dili adalah PANAS. Tapi, Dili memiliki pantai yang indah dan kota ini dikelilingi oleh pegunungan yang cantik.

tiba di bandara Presiden Nicolau Lobato, Dili
mengurus VoA

Kamis, 12 April 2012





Friends, have you ever sick? I mean, sick caused by eating something. You have to read this information in order to find the right way consuming your meals. People always love to eat, I mean we always need foods. That’s why people also love to create many kind of foods  today. We can find a lot of menu being served in many restaurant, cafe, etc, even in our home. But how pity we are. They’re also another kind of creature, eating our foods everyday. They always try to eat our food before us. We call it microorganisms.

Finding that it becomes important to guide many people to be safer in consuming their foods, WHO creates a simple way to guide people consume their food safely. WHO named it as 5 keys to safer food. So, what is it?
  1.  Keep clean
  2. Separate raw and cooked
  3. Cook thoroughly
  4. Keep food at safe temperatures
  5. Use safe water and raw materials

Selasa, 03 April 2012

source: na9a.com
Badan pegel linu, panas dingin, persendian cenat-cenut, kepala pening, jantung berdegup kencang, rasanya lemas lunglai. Orang-orang yang melandaskan pemiklirannya pada sesuatu yang ilmiah, data, fakta, ilmu ini, ilmu itu akan mengatakan itu mungkin gejala melemahnya daya tahan tubuh. Tubuh mempunyai segudang senjata tak kasap mata yang mampu melindungi raga dan jiwa dari serangan benda asing seperti kuman, virus, dll yang dapat menimbulkan penyakit. Namanya sistem imun/kekebalan tubuh. Bukan berarti setiap orang menjadi bisa kebal terhadap benda asing yang masuk tubuh (ex: paku, pisau, besi, pedang, dll). Jika hal itu terjadi, semua orang jadi kebal senjata, hancurlah dunia persilatan. (apasih - -‘)

Sabtu, 25 Februari 2012


......

Mereka pulang. Zamzami berangkat kerja dan Syalimah tak memikirkan kejutan itu. Ia bahkan lupa pernah meminta apa dari suaminya. Delapan belas tahun mereka telah berumah tangga, baru kali ini suaminya akan memberi kejutan. Semua hal, dalam keluarga mereka yang sederhana, amat gampang diduga. Penghasilan beberapa ribu rupiah mendulang timah, cukup untuk membeli beras beberapa kilogram, untuk menyambung hidup beberapa hari. Semuanya dipahami Syalimah di luar kepala. Tak ada rahasia, tak ada yang tak biasa, dan tak ada harapan yang muluk-muluk. Tahu-tahu macam bakung berbunga di musim kemarau, suaminya ingin memberinya kejutan.

Syalimah dan Zamzami berjumpa waktu pengajian ketika mereka masih remaja. Zamzami yang pemalu, begitu pula Syalimah, menyimpan rasa suka diam-diam. Zamzami tak pernah berani mengatakan maksud hatinya, dan Syalimah takut menempatkan diri pada satu keadaan sehingga lelaki lugu itu dapat mendekatinya.

Namun, lirikan curi-curi di tengah keramaian itu kian hari kian tak tertahankan. Zamzami mengurangi kecepatannya menambah juz mengaji, padahal ia membaca Alquran lebih baik dari ia membaca huruf latin. Tujuannya agar makin lama dapat berada di dalam kelas yang sama dengan Syalimah. Berulang kali ditanyakannya kepada ustaz hal-hal yang ia sudah tahu. Dibentak bebal, ia tersenyum sambil menunduk. Adapun Syalimah, berpura-pura bodoh membaca tajwid, dimarahi ustaz, biarlah. Maksudnya serupa dengan Zamzami. Semua taktik yang merugikan diri sendiri itu, jika boleh disebut dengan satu kata, itulah cinta.

......

Disadur dari: Novel Pertama Dwilogi Padang Bulan, Andrea Hirata. 2010.



-Widyanto-

Kamis, 19 Januari 2012


...
Selama setengah jam Mortenson menunggu dengan gelisah sementara Sakina menyeduh paiyu cha. Haji Ali menyusurkan jemari di sepanjang ayat-ayat Al Quran yang paling dia hargai di atas semua miliknya, membuka-buka halaman secara acak dan dengan nyaris tak bersuara menggumamkan doa-doa bahasa Arab sementara dia menatap tak berkedip ke satu arah.

Ketika mangkuk-mangkuk berisi teh mentega mendidih sudah ada di tangan masing-masing, Haji Ali berkata, “Kalau kau ingin berhasil di Baltistan, kau harus menghargai cara-cara kami,” ujar Haji Ali, meniup-niup mangkuknya. “Kali pertama kau minum teh bersama seorang Balti, kau masih orang asing. Kedua kalinya kau minum teh, kau adalah tamu yang dihormati. Kali ketiga kau berbagi semangkuk teh, kau sudah menjadi keluarga, dan untuk keluarga kami, kami bersedia untuk melakukan apa saja, bahkan untuk mati sekalipun.” Haji Ali meletakkan tangannya dengan sikap hangat di atas tangan Mortenson. “Dokter Greg, kau harus memberi waktu untuk berbagi tiga cangkir teh. Mungkin kami memang tidak berpendidikan. Tetapi kami tidak bodoh. Kami telah hidup dan bertahan di sini untuk waktu yang sangat lama.”

Sabtu, 24 Desember 2011


Masalah berbagi merupakan topik yang tidak ada habis-habisnya untuk direnungkan. Ketika perenungan ini bermuara pada wujud implementasi tingkah laku, akan muncul dorongan berbagi lainnya. Inilah manusia, yang ditaruh di dalam hatinya oleh Sang Pencipta kerinduan untuk senantiasa berbagi dan memanusiakan lainnya. Berbagi mengindikasikan pengorbanan dan kerelaan untuk memberi. Semakin banyak memberi, semakin tidak akan merasa kekurangan. Pengorbanan yang paling tinggi adalah dalam bentuk penyangkalan diri, yakni ketika yang dikorbankan adalah harga diri sendiri untuk meningkatkan harga diri orang lain. Di sinilah keindahan berbagi daripada sekadar menerima.


Senin, 08 Maret 2010

Kamis, 25 Februari 2010

Rakan Selawat (Seal Of The Prophet)
Artist: Raihan
Song Category: Nasyid
He was a guide for all people
And the mercy to the universe
Was a guide for all people
God's peace and blessings on him

He was a seal of the prophet
The last breaking the house of prophethood
He was the last of the prophet
God's peace and blessings on him

He was the patron of the poor
Always helping widows and orphans
A great patron of the poor
God's peace and blessings on him

He was a striver against evil
And he fought and he won
To give right to all people
God's peace and blessings on him

He was a stranger to this world
For his aim was the hereafter
He kept little for this world
God's peace and blessings on him

Sabtu, 20 Februari 2010

http://www.dakwatuna.com

Kami Adalah Dai

Oleh: Sofyan Siroj Aw, Lc, MM


dakwatuna.com – Nahnu Du’aatun Qabla Kulli Syai’in. “Kami adalah dai
sebelum jadi apapun”.

Suatu gambaran pribadi yang unik dengan penataan resiko terencana
untuk meraih masa depan bersama Allah dan Rasul-Nya. Inilah kafilah
panjang, pembawa risalah kebenaran yang tak putus sampai ke suatu
terminal akhir kebahagiaan surga penuh ridha Allah swt.

Setiap muslim adalah dai. Kalau bukan dai kepada Allah, berarti ia
adalah dai kepada selain Allah, tidak ada pilihan ketiganya. sebab
dalam hidup ini, kalau bukan Islam berarti hawa nafsu. Dan hidup di
dunia adalah jenak-jenak dari bendul waktu yang tersedia untuk memilih
secara merdeka, kemudian untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Rabbul
insan kelak. Bagi muslim, dakwah merupakan darah bagi tubuhnya, ia
tidak bisa hidup tanpanya. Aduhai, betapa agungnya agama Islam jika
diemban oleh rijal (orang mulia).

Dakwah merupakan aktivitas yang begitu dekat dengan aktivitas kaum
muslimin. Begitu dekatnya sehingga hampir seluruh lapisan terlibat di
dalamnya.Sayang keterlibatan tersebut tidak dibekali ”Fiqh Dakwah”
sehingga kerusakan yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada kebaikan
yang diperbuat.

Disini menjadi jelas akan pentingnya kebutuhan terhadap fiqh dakwah,
sebagaimana digambarkan para ulama, bahwa ”kebutuhan manusia akan ilmu
lebih sangat daripada kebutuhan terhadap makan dan minum”. Sehinga
penting bagi kaum muslimin yang telah dan hendak terjun dalam kancah
dakwah untuk membekali diri dengan pemahaman yang utuh terhadap Islam
dan dakwah Islam. Karena orang yang piawai dalam menyampaikan namun
tidak memiliki pemahaman yang benar terhadap Islam ”sama bahayanya”
dengan orang yang memiliki pemahaman yang benar akan tetapi bodoh di
dalam menyampaikan, mengapa?

Pertama; ia akan menyesatkan kaum muslimin dengan kepiawaiannya
(logika kosongnya). Kedua; Hal itu akan menjadi ”dalil” bagi
orang-orang kafir dalam kekafirannya (keungulan bungkusannya).

Adalah fiqh dakwah merupakan sarana untuk menjembatani lahirnya
pemahaman yang shahih terhadap Islam didukung kemampuan yang baik di
dalam menyampaikan. Sehingga dengan aktivitas dakwah ini ummat dapat
menyaksikan ”Islam” dalam diri, keluarga dan aktivitas para dai yang
melakukan perbaikan ummat secara integral, mengeluarkan manusia dari
pekat jahiliyah menuju cahaya Islam.

Bagi mereka yang yang berjalan diatas rel kafilah dakwah menuju cahaya
dan kebahagiaan dunia dan akherat, dapat melihat prinsip-prinsip
dakwah dan kaidah- kaidahnya, agar menjadi hujjah atau pegangan bagi
manusia dan menjadi alasan di hadapan Allah, Ustadz Jum’ah Amin Abdul
Aziz memaparkan tentang hal ini, yaitu; ”Fiqh Da’wah: Prinsip dan
kaidah dasar Dakwah”, yang diambil dari usul fiqh sebagai bekal para
dai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Qudwah (teladan) sebelum dakwah

2. Menjalin keakraban sebelum pengajaran

3. Mengenalkan Islam sebelum memberi tugas

4. Bertahap dalam pembebanan tugas

5. Mempermudah, bukan mempersulit

6. Menyampaikan yang ushul (dasar) sebelum yang furu’ (cabang)

7. Memberi kabar gembira sebelum ancaman

8. Memahaman, bukan mendikte

9. Mendidik bukan menelanjangi

10. Menjadi murid seorang imam, bukan muridnya buku.

Harapan, kiranya Allah swt senantiasa mencurahkan taufiq dan
petunjuk-Nya kepada para dai yang ikhlas menyeru manusia ke jalan
Allah, memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat serta tempat kerja,
sehingga Allah terlibat dalam urusan dan kebijakan-kebijakan yang akan
ditetapkan untuk orang banyak, demi tegaknya tatanan Islam yang indah
dalam kehidupan dengan bimbingan Alah dan sesuai panduan manhaj
(aturan) dakwah Rasulullah saw. Wallahu ‘alam

http://www.dakwatuna.com/2007/kami-adalah-dai/


------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/

Jumat, 11 Desember 2009

Malam telah tiba. Anak-anak Amalia sibuk dengan Iqra' dan al-Quran. Sebagian sedang menghapal Surah-Surah Pendek. Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. Ditengah anak-anak sedang tadarus, Rizki memberikan pensil untuk Ari. Ari mengucapkan, 'terima kasih Rizki,' Setelah selesai mengaji, saya menjelaskan kepada anak-anak Amalia.

Bila kita menerima pemberian, hadiah, apapun bentuknya berupa materi, ilmu atau jasa kita dianjukan membalas kebaikan tersebut dengan doa yang diajarkan oleh Baginda Nabi Muhamad SAW.

'Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan : jazaakallahu khair (semoga Alloh membalas kebaikan kepadamu), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.' (HR.At-Tirmidzi)

Jadi setiap menerima kebaikan dari orang lain, kita mengucapkan, 'Jazakallah Khair atau Jazakumullah Khair, 'Semoga Alloh membalas kebaikan kepadamu.' Doa ini menyadarkan diri kita agar senantiasa berusaha membalas kebaikan orang lain dengan kebaikan pula. Dengan kita mendoakan agar orang yang memberikan kebaikan itu diberikan balasan kebaikan oleh Alloh SWT dengan balasan berlipat ganda atas semua kebaikan yang dilakukan kepada kita.

Anak-anak Amalia menyimak dengan baik. Egi angkat tangan dan bertanya, 'untuk apa kita mendoakan seperti itu Kak Agus?' Kemudian saya menjawab, 'Dengan kita mendoakan seperti itu agar kita mendidik diri kita untuk selalu memberikan yang lebih baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita.'

'Nah, tadi Ari diberi pensil oleh Rizki, sekarang Ari doakan Rizki,' kata saya pada Ari. 'Baik Kak,' jawab Ari penuh semangat. 'Jazakallah Khair, Semoga Alloh memberikan balasan kebaikan kepadamu, Rizki.' tutur Ari kepada Rizki dan Rizki menjawab, Jazakallah Khairan Katsira. 'Semoga Alloh memberikan balasan kebaikan kepadamu yang lebih banyak.. Ari.' Dua sahabat itu tersenyum gembira, anak-anak Amalia riang gembira melihat kejadian itu.

By: agussyafii (milist Daarut Tauhid)

Jumat, 27 November 2009

By Republika Newsroom
Jumat, 09 Oktober 2009 pukul 14:36:00

ROTTERDAM--Seorang perempuan berjilbab menggandeng tangan
anak-anaknya. Ia berlalu melewati sebuah toko minuman keras. Ia
melenggang, mengabaikan deretan botol minuman keras yang terlihat
dalam toko. Kakinya, ia langkahkan ke toko daging Muslim, di sebelah
toko minuman itu.

Di seberang jalan, seorang laki-laki muncul dari sebuah toko alat
bantu seks dengan barang-barang yang dibelinya. Ia melangkahkan
kakinya dengan cepat, tanpa menoleh ke sebuah restoran kebab Turki
yang baru saja dibuka untuk makan siang.

Pemandangan itu terlihat di salah satu kota di Belanda, Rotterdam.
Orang konservatif dan liberal, religius dan sekuler, serta orang
Belanda dan asing, semuanya ada di sana. Perbedaan ini harus mampu
dikelola dan terkadang juga menjadi potensi konflik.

Keberagaman semacam itulah yang dihadapi Ahmed Aboutaleb, Wali Kota
Rotterdam, Belanda. Awal tahun lalu, ia yang seorang Muslim kelahiran
Maroko dipercaya memimpin kota itu. Tentu, ia pun dituntut mampu
menjembatani perbedaan budaya dan keyakinan masyarakatnya itu.

Aboutaleb baru sembilan bulan tinggal di Rotterdam. Ia menjadi Muslim
imigran pertama yang memimpin sebuah kota besar di Belanda, seperti
Rotterdam. Seperti diketahui, Rotterdam merupakan kota terbesar kedua
yang ada di Belanda.

Keberhasilan anak seorang imam ini menjadi sebuah kisah klasik
keberhasilan seorang imigran. Aboutaleb memang harus merangkak dari
bawah hingga menduduki jabatan seperti sekarang ini. Saat remaja, ia
tiba di Belanda.

Aboutaleb bekerja keras dan sedikit demi sedikit menaiki tangga
sosialnya. Mulanya, ia menjadi seorang jurnalis. Namun kemudian, ia
mengubah haluan hidupnya, menjadi seorang politikus. Ia bergabung
dengan Partai Buruh di Amsterdam.

Penominasian Aboutaleb, sebagai wali kota Rotterdam oleh pimpinan
partainya, yang dianggap oleh sebagian orang hanya posisi seremonial,
telah membuat sejumlah pengamat merasa terkejut. Apalagi, ia yang
seorang imigran Muslim akhirnya menjadi seorang wali kota.

Apalagi, Rotterdam merupakan sebuah kota di mana imigrasi dan
integrasi menjadi sebuah persoalan. Banyak kalangan menyorot soal
imigran Muslim, yang tak jarang dianggap memicu gesekan dengan warga
masyarakat lainnya.

Pada 2002, misalnya, Pim Fortuyn, seorang populis dan politikus yang
mengecam Islam dan menganggapnya sebagai agama terbelakang, tewas
ditembak oleh seorang berkulit putih yang mengklaim melakukannya untuk
mendukung komunitas Muslim.

Aboutaleb juga dihadapkan pada kemungkinan munculnya gesekan semacam
itu. Ia harus mampu melayani semua orang, tak hanya Muslim yang
tinggal di sana. Di sisi lain, komunitas Muslim tentu berharap ia
mampu memberikan perlindungan bagi mereka.

Aboutaleb harus mampu mengatasi dan menghadapi segala masalah terkait
dengan keberagaman masyarakat selama enam tahun menjabat sebagai wali
kota. Dalam kurun beberapa pekan terakhir, ia menyatakan ingin
membicarakan soal integrasi.

Namun, Aboutaleb tak menjelaskan bagaimana cara memulainya. Untuk
menjalankan langkahnya itu, ia harus mampu memberikan arahan yang
benar pada para pemeluk agama yang berbeda di Rotterdam dan semua
pemangku kepentingan di sana, termasuk aktivis atau birokrat.

''Langkah itu memang cukup berisiko baginya. Sebab, jika dia gagal,
tak akan ada seorang pun yang akan membelanya,' ' kata Rinus van
Schendelen, seorang profesor ilmu politik dari Erasmus University,
Rotterdam, seperti dikutip Los Angeles Times, belum lama ini.

Sebagai wali kota, kata Schendelen, Aboutaleb harus mampu mengambil
langkah dengan tepat. Ia harus mampu menghadapi kelompok masyarakat
yang selama ini meyakini konsep masyarakat liberal dan sekuler dan
kelompok imigran yang Muslim dan sering dijadikan kambing hitam.

Apalagi, ada komentar tak sedap yang dilontarkan oleh politikus garis
keras di Belanda, Geert Wilder. Ia mengatakan, terpilihnya Aboutaleb
menjadi wali kota merupakan hal yang tak bisa diterima. Ini, kata dia,
seperti memilih seorang Belanda menjadi wali kota Makkah.

Di sisi lain, Muslim merasakan kegembiraan membuncah atas terpilihnya
Aboutaleb sebagai wali kota. ''Saya benar-benar bahagia dia menjadi
wali kota. Seorang wali kota harus mampu menyatukan masyarakatnya. Ia
pasti bisa,'' kata seorang ahli farmasi, Jilani Sayed. fer/itz

Sabtu, 14 November 2009

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

3. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

4. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun , dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap- cakap lama dengannya.

5. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

6. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari orang lain pula.

7. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

8. Orang-orang yang paling berbahagiapun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

9. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu.

10. Hanya diperlukan waktu seminit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

11. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang- orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

12. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

13. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

14. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

15. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

16. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu
dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

17. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang- orang disekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

Allah tidak melihat kamu dengan banyaknya Amal kamu, Tetapi seberapa kualitas Amal kamu... itu artinya kualitas hidup.... qs Al Mulk : 2 sehingga : Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

Sabtu, 07 November 2009

Habis Sholat Isya ,seorang Gadis kecil mendatangi kepada ayahnya yang belum selesai sholat sunnah.Setelah mengucapkan salam, Sang ayah menatap anaknya.
" ada Apa Nak ? "
“Apakah kita bisa hidup tidak berdosa selama hidup kita?”.

Ayahnya memandang kepada anak kecil itu dan berkata,
“Tidak, nak. Manusia sering melakukan kekhilafan secara sadar maupun tidak. Itulah kenapa kita diperintahkan memohon ampun kepada Alloh setiap hari”.

Putri kecil ini kemudian memandang ayahnya dan berkata lagi,
“Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun?”

Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum kepada putrinya.

“Oh ayah, bagaimana kalau 1 bulan, apakah kita bisa hidup
tanpa melakukan kesalahan?”

Ayahnya tertawa, “Itu sangat sulit, nak”.

“OK ayah, ini yang terakhir kali, apakah kita bisa
hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja?”.

Ayahnya berfikir sebentar.kemudian Ia mengangguk,
"Jika dia berusaha dan Alloh memberikan Hidayah. kemungkinan besar bisa".

Anak ini tersenyum lega.
"Jika demikian, aku akan berusaha hidup benar dari jam ke jam, ayah.
Lebih mudah menjalaninya, dan aku akan menjaganya
dari jam ke jam, sehingga aku dapat hidup dengan benar.... "

Sang Ayah berkaca-kaca menatap Putrinya:
" Apa yang kau katakan penuh dengan Hikmah, semoga Alloh selalu memberimu petunjuk Nak.."

oOo
"Bagaimana kondisimu hari ini, wahai Hudzaifah?" tanya Rosulullah.

Dengan paercaya diri ia menjawab,"Alhamdulillah, ya Rosulullah, saat ini aku menjadi seorang mukmin yang kuat iman."

Rosulullah bertanya kembali, "Hai Hudzaifah, sungguh segala sesuatu itu ada buktinya, maka apa bukti dari pernyataanmu itu?"

Jawab hudzaifah r.a. "Ya Rosulullah, tidak ada suatu pagi pun yang aku hidup padanya dan aku berharap untuk sampai pada sore hari, dan tiada sore pun yang aku hidup padanya dan aku berharap untuk sampai pagi hari, melainkan aku melihat dengan jelas didepan mataku syurga yang penduduknya bercanda ria menikmati keindahannya dan aku melihat neraka dengan penghuninya yang berteriak menjerit histeris merasakan dahsyatnya sikasa."

Rosulullah Saw mengatakan, " Arofta falzam, kamu sudah tahu maka komitmenlah dengan apa yang kamu tahu."