Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label kost. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kost. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Desember 2011


mencuci sepeda di depan kost

Jika aku menjadi anak kecil lagi, aku akan berlari sekencang dulu aku pernah berlari, bahkan mungkin lebih kencang lagi.


Jika aku menjadi anak kecil lagi, aku akan menangis seketika temanku merebut mainanku, hal yang bisa membuatku senang dan asyik.


Jika aku menjadi anak kecil lagi, aku akan merengek meminta dibelikan mainan mobil-mobilan baru atau hanya mainan ular tangga baru.


Jika aku menjadi anak kecil lagi, aku akan turun ke selokan dan mencari ikan-ikan sepat, mengumpulkannya hingga satu ember.

Jumat, 16 Desember 2011

jadikan subuhku bermakna ya Allah



Saya sudah lama ingin menulis ini dan sekarang alhamdulillah terlaksana. Saya teringat sebuah pesan dari Baginda Nabi saw, berikut pesan beliau:

« إن أثقل صلاة على المنافقين صلاة العشاء ، وصلاة الفجر ، ولو يعلمون ما فيها لأتوهما ولو حبوا ، ولقد هممت أن آمر بالصلاة فتقام ، ثم آمر رجلا فيصلي بالناس ، ثم انطلق معي برجال معهم حزم من حطب إلى قوم لا يشهدون الصلاة فأحرق عليهم بيوتهم بالنار » . متفق عليه .
“ Sesungguhnya solat yang terberat bagi orang-orang munafik adalah solat isya’ dan solat subuh, kalau sekiranya mereka mengetahui apa yang terdapat di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangai keduanya meski dengan terjatuh, dan sunggguh aku telah berhasryat untuk memerintahkan seseorang  agar mendirikan solat, kemudian akau meminta seseorang agar menjadi imam, lalu aku pergi bersama orang-orang membawa kayu bakar kepada kaum yang tidak hadir solat, lalu aku bakar mereka dengan rumah-rumah mereka dengan api.” (HR: Bukhari Muslim).

Rabu, 14 Desember 2011


Aduhai aduh ijonya, membuat semakin segar mataku (lagu dangdut yang digubah secara ngawur). Hehe..

Ngomong-omong soal ijo tidak berarti tentang duit doang, tetapi yang mau dibahas ini ijo yang sebenarnya, ijo daun (kayak nama band). Kalo inget ijo daun jadi inget wejangan guru zaman SD dulu, “anak-anak kalo kalian upacara, terus mau pingsan, coba lihat aja pohon-pohon di depan kalian yang daunnya ijo..”. Senin berikutnya aku coba praktekkan, ketika penglihatanku mulai kabur, berubah perlahan semuanya menjadi kuning, kepalaku berkunang-kunang, aku mulai melihat ijo-ijo daun yang ada di sekitar halaman sekolah. Akhirnya aku berhasil, aku berhasil dibawa ke UKS. (haha.. ^^).

Begitu kuliah alhamdulillah tidak ada upacara-upacara lagi setiap Senin, tidak ada baris-berbaris, pake topi dan seragam lagi. Alhamdulillah hilang penderitaan. Apalagi di kampusku yang banyak ijo-ijoan, pekarangan dan hutannya luas, pohon-pohon dimana-mana. Memang sekarang lagi banyak dibangun jadi ijo-ijonya sedikit berkurang, banyak mahasiswa pada protes. Ya, biarlah, biar ada sedikit konflik di kampusku ini. Yang penting mahasiswanya pada lulus dengan baik dan benar, dosen mengajar dengan baik dan benar, laboran, staff, dll juga bekerja profesional (ideal banget yak?). Aku berpikir, kali mereka gampang ngilangin stress dengan melihat-lihat keadaan sekitarnya yang masih ijo-ijo, jadinya kalo kita mahasiswa atau alumni mau ke loket-loket rektorat selalu dapet senyum yang indah, bukan cemberutan atau dicuekin (eh, malah curhat).

Di kos-kosan aku suka membuat green spot, yang sebenarnya terinspirasi dari sohibku. Green spot yang ada di kost aku pilih yang kecil-kecil saja, yang masuk dalam pot ukuran kecil. Ada euphorbia, dracaena, kaktus, dll. Dulu sempat ada sirih belanda, cincau hijau, dll, hanya beberapa sudah dibawa dan dipindahkan. Hingga sekarang tinggallah ini

a green spot in front of my boarding house

Kesenangan tersendiri muncul ketika aku bisa merawat mereka dan tidak bosan untuk terus merawat mereka. Peralatan yang kugunakan cukup mudah dan terjangkau, diantaranya: pot (sesuai ukuran, biasanya waktu beli sudah sekalian dengan tanamannya), semprotan air (water spray), gunting, ampas teh bekas, tanah, sekam, pasir, kerikil, pupuk (jika perlu). Mudah asal ada kemauan insya Allah bisa. Lumayan buat cuci mata yang aman, tidak membawa mudharat/keburukan juga kan? Hehe, Nah, inget ijo-ijo aku jadi inget juga kata-kata ustadz zaman kecil aku ngaji TPQ. Kata beliau, tanaman atau tumbuhan juga ikut bertasbih memuji Allah, jadi kalo kita rajin merawat mereka dengan sungguh-sungguh berarti kita terus menerus memberi kesempatan mereka bertasbih memuji Allah. Bener juga ya, paling tidak kita juga jadi inget sama Allah ketika melihat hasil green spot rawatan ini, paling tidak ada bobot kebaikan dari hal kecil ini. Jadi bikin green spot yang berbobot gampang insya Allah.


Try it, simple.

-Widyanto-