Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label pangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pangan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Februari 2014


Struktur umum antibodi (wikipedia.org)
Sudah lamaaaa sekali tidak menulis (ups). Ya, berbulan-bulan. Hehe.. Selama berbulan-bulan lalu saya mencoba belajar ilmu-ilmu lain (wuidih). Ya, berikut sedikit dari beberapa pelajaran yang saya peroleh. Tulisan kali ini mengulas sekilas saja tentang dasar prinsip antibodi monoklonal (apa itu..). Yang jelas daripada mubazir tidak disampaikan kepada khalayak (mudah2an ada yang baca), ya lebih baik di-upload. Hehe. 
Antibodi merupakan protein khusus yang dihasilkan oleh sel pertahanan tubuh (imun) yaitu sel limfosit B. Sebagaimana protein lainnya, antibodi memiliki sisi-sisi aktif yang memiliki kemampuan untuk berikatan dengan senyawa atau molekul tertentu. Sebagai produk dari sel imun, antibodi berperan dalam pengenalan antigen-antigen (senyawa atau molekul yang bersifat asing bagi tubuh) oleh sistem imun tubuh. Sifat spesifisitas terhadap antigen diketahui dari adanya epitop-epitop pada antigen yang secara spesifik berikatan dengan sisi aktif molekul antibodi. Salah satu hasil karya ilmiah tentang antibodi yang mendapatkan hadiah nobel adalah nobel tentang antibodi monoklonal. Pada tahun 1984, Niels K. Jerne, George J. F. Kohler, dan Cesar Milstein mendapatkan Nobel Prize dalam bidang Physiology or Medicine. Niels K. Jerne berhasil mendapatkan nobel karena teorinya mengenai spesifisitas di dalam pengembangan dan pengendalian sistem imun (the specificity in development and control of the immune system), sedangkan  George J. F. Kohler dan Cesar Milstein karena menemukan prinsip produksi antibodi monoklonal (the principle for production of monoclonal antibodies). Masing-masing penemuan tersebut tidak dapat dipisahkan karena George J. F. Kohler dan Cesar Milstein menggunakan prinsip dan teori yang telah ditemukan oleh Niels K. Jerne. 
Teori yang mendasari prinsip produksi antibodi monoklonal dikemukakan oleh Niels K. Jerne. Ketiga teori Jerne meliputi spesifisitas, pengembangan, dan regulasi respon imun (Forsdyke 2012). Pertama, spesifisitas antibodi menunjukkan bahwa setiap individu memiliki sejumlah besar antibodi alami dengan kekhususan antigen yang dapat direspon individu tersebut. Adanya kecocokan antara molekul antigen-antibodi, memungkinkan terjadinya pengikatan antigen-antibodi yang kemudian merangsang produksi antibodi dengan kekhususan tertentu. Dengan demikian, spesifisitas antibodi tidak ditentukan oleh antigen tetapi sudah ditentukan sebelumnya. Kedua, Jerne menjelaskan tentang perkembangan sel imun dimulai hingga siap bereaksi dengan antigen. Dengan kata lain,  kereaktifan terhadap antigen yang menimbulkan keragaman antibodi. Jerne menjelaskan bagaimana interaksi antigen dengan antibodi tertentu berlanjut pada terjadinya proliferasi dan diferensiasi sel yang mensekresikan antibodi dengan spesifisitas yang sama. Ketiga, Jerne memperkirakan mekanisme atau regulasi respon imun melalui jaringan yang rumit yang melibatkan antibodi dan anti-antibodi. Dasarnya adalah bahwa antibodi dapat melibatkan anti-antibodi dalam melawan antigen. Lebih lanjut, anti-antibodi dapat merangsang produksi dari anti-anti antibodi dan seterusnya sehingga membentuk jaringan produksi antibodi. Jaringan ini menjadi tidak seimbang dengan adanya antigen sehingga sistem imun merespon atau melawan antigen untuk mengembalikan keseimbangan tersebut.
 
-Widyanto-

Senin, 31 Desember 2012



Menjelang pergantian tahun baru masehi, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan kuliner yang satu ini, apalagi kalau bukan bakar jagung. Jagung termasuk ke dalam kelompok pangan serealia atau biji-bijian selain padi, gandum, sorghum, barley, hops, dll. Serealia dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Akan tetapi, tentu ada hal-hal yang perlu diwaspadai dalam hal keamanan pangan serealia, termasuk jagung.

Kamis, 02 Agustus 2012


Halo..,nyambung lagi nih... 

Setelah saya bercerita tentang kedatangan pertama saya ke Timor Leste, sekarang saya ingin menceritakan seputar kegiatan saya di Timor Leste. Mau tau? Yuk tengok..

Mainly, kegiatan saya adalah membantu dosen saya dalam persiapan training yang difasilitasi oleh WHO seperti menyusun manual training, test, jadwal, dll. Training ini diberikan oleh Prof. Dr. Winiati P. Rahayu, dosen saya, sebagai trainer dan konsultan WHO. Training yang diberikan adalah training tentang pengaturan laboratorium keamanan pangan. Timor Leste memiliki satu laboratorium nasional (Nacional Laboratory) yang berada di bawah kementerian kesehatan (Ministerio de Saude). Oleh karena dibentuknya bagian keamanan pangan (food safety) masih baru, maka jadilah dosen saya diundang untuk memberikan beberapa pengetahuan tentang laboratorium keamanan pangan. 

Di sana kami bertemu dengan para staf laboratorium nasional dan staf WHO yang ikut serta selama training tersebut berlangsung. Training dilakukan selama lima hari baik di dalam kelas maupun di laboratorium. Kurang lebih 14 orang mengikuti training ini, diantaranya berasal dari: staf laboratorium nasional dengan berbagai departemennya, staf dari kementerian kesehatan, dan staf dari WHO. Di awal pembukaan acara, kami disambut oleh Dr. Santina Maria de Jesus Gomez selaku kepala laboratorium nasional dan juga Dr. Jorge Mario Luna, selaku WHO Representative. Mereka memberikan simbol penyambutan dan kehormatan berupa kain Tais, kain asli tenunan tangan dari Timor Leste.

Ternyata, sebagian besar staf laboratorium nasional pernah mengambil studi di Indonesia baik untuk jenjang S-0 maupun S-1. Kebanyakan mereka lulusan public health atau farmasi dari Universitas di Jawa dan Sulawesi. Saya juga tidak menyangka demikian. Akan tetapi, baru-baru ini saya juga mendapat berita bahwa kementrian pendidikan Timor Leste memang sedang gencar melakukan survey di beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia dalam rangka kerja sama pendidikan pascasarjana. 

Balik lagi, saya banyak menemui teman baru di sana, ada Pak Pedro, Pinto, Fernandes, Baltazar, Jose, Luis, Tito, Ibu Fransisca, Ana, Dalila, Epifania, Eugenia, Noemia, dan lainnya. Saya banyak mendapatkan saran-saran tempat yang harus dikunjungi dari mereka. Ada satu yang unik saat training berlangsung. Begini, ketika sudah waktunya jam istirahat (kurang lebih pukul 12.00 Waktu Timor Leste=WIT), semua staf akan meninggalkan kantor dan pulang ke rumah masing-masing. Kalau orang kampung saya bilang, “SOLIDANG” (ngaSO, baLI, maDANG atau istirahat, pulang, makan). Bukan karena tidak disediakan makan siang, tetapi memang sudah kebiasaan atau aturan di sana yang demikian. Selama dua jam mereka beristirahat siang lalu kembali lagi ke kantor kurang lebih pukul 14.00. Luar biasa. Mungkin waktu tersebut digunakan untuk makan bersama keluarga, atau untuk sekadar take a nap, selama beberapa menit. Mungkin dengan begitu kerja mereka menjadi lebih efektif (tidak mengantuk, dll). Tapi itulah yang terjadi setiap harinya, sehingga begitu jam istirahat gedung menjadi sepi dalam sekejap, ditinggal sementara oleh para penghuninya. 

Begitu seputar kegiatan training yang lalu, next story will be the other activities I had done! Exciting!

-Widyanto-

Rabu, 23 Mei 2012

foodpoisoningonset.com

Mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit pada manusia, baik melalui pangan, air, udara, dll. Penyakit yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang mencemari pangan sering disebut sebagai foodborne disease atau foodborne illness. Foodborne disease dapat terjadi akibat aktivitas mikroba dalam menimbulkan terjadinya sakit. Berikut adalah cara-cara mikroorganisme menyebabkan sakit:

1. Infection (Infeksi)
Infeksi terjadi karena seseorang mengonsumsi mikroorganisme hidup spesies tertentu, misalnya: bakteri Salmonella, Bacillus subtilis, E. coli, Listeria monocytogenes, atau Shigella. Mikroorganisme bisa saja masih bertahan hidup di pangan yang sudah tercemar dalam periode tertentu. Oleh karena itu, ketika seseorang mengonsumsi pangan yang sudah tercemar mikroorganisme, orang tersebut bisa mengalami sakit. Pangan yang masih tampak segar, baru, fresh, bisa saja ternyata sudah tercemar oleh mikroorganisme. Pangan yang tercemar mikroba dapat menyebabkan sakit pada orang yang mengonsumsinya dikarenakan terjadi infeksi. Infeksi akibat Salmonella disebut sebagai Salmonellosis, akibat Listeria monocytogenes sering disebut sebagai Listeriosis, dan akibat Shigella disebut sebagai Shigellosis. 

Sabtu, 28 April 2012


sumber: intisari-online.com
Obesitas seperti menjadi suatu gangguan epidemis yang menyebar luas, tidak membedakan siapa saja, dan bisa saja mematikan. Nah, sudahkah kita benar-benar memahami faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya obesitas? Konsepnya adalah energy balance (keseimbangan energi), yang mana:

Energi yang dikonsumsi = energi yang dikeluarkan + energi yang disimpan

Sehingga tidak ada kontradiksi dalam gambaran berikut: seseorang yang mengonsumsi kalori yang berlebih, di samping itu dia juga melakukan olahraga dengan rutin atau bahkan ekstra, maka tidak ada kasus melebarnya ukuran lingkar perut pada orang tersebut.

Kamis, 12 April 2012





Friends, have you ever sick? I mean, sick caused by eating something. You have to read this information in order to find the right way consuming your meals. People always love to eat, I mean we always need foods. That’s why people also love to create many kind of foods  today. We can find a lot of menu being served in many restaurant, cafe, etc, even in our home. But how pity we are. They’re also another kind of creature, eating our foods everyday. They always try to eat our food before us. We call it microorganisms.

Finding that it becomes important to guide many people to be safer in consuming their foods, WHO creates a simple way to guide people consume their food safely. WHO named it as 5 keys to safer food. So, what is it?
  1.  Keep clean
  2. Separate raw and cooked
  3. Cook thoroughly
  4. Keep food at safe temperatures
  5. Use safe water and raw materials

Selasa, 13 Maret 2012


Tape ketan sumber: atikofianti.wordpress.com

Siapa yang tidak menyukai tape? Makanan khas Indonesia ini banyak macamnya, misalnya tape ketan, tape singkong, tape pisang, dll. Seorang penggemar tape mungkin tertarik dari aromanya yang harum, aftertaste hangat setelah dikonsumsi, dan yang jelas karena rasanya yang manis dan enak. Tape merupakan produk fermentasi dari mikroba golongan kamir (bukan bakteri atau kapang). Efek hangat yang ditimbulkan memang berasal dari alkohol. Oleh sebab mengandung alkohol, tape sering dipertanyakan kehalalannya.

Alkohol dan khamr
Jika menilik fatwa MUI tentang alkohol, disebutkan bahwa alkohol adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus fungsional yang disebut gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon. Rumus umum senyawa alkohol adalah R-OH atau Ar-OH dimana R adalah gugus alkil dan Ar adalah gugus aril. Banyak sekali macam alkohol, seperti metanol, etanol, propanol, dll. Akan tetapi, yang sering kita dengar hanya ‘alkohol’ saja. Secara kimiawi alkohol memang tidak hanya terdiri dari etanol saja, melainkan juga mencakup senyawa lain seperti metanol, propanol, butanol, dll. Hanya saja etanol (C2H5OH) banyak digunakan untuk produksi pangan, obat-obatan, dan kosmetika. Etanol di dunia perdagangan juga lebih dikenal dengan nama alkohol saja. Nah, dilihat dari proses pembuatannya, etanol dapat dibedakan menjadi etanol hasil samping industri khamr dan etanol hasil industri nonkhamr (baik merupakan hasil sintesis kimiawi dari petrokimia ataupun hasil industri fermentasi nonkhamr. Oleh karena merupakan senyawa kimia, alkohol bukan merupakan zat najis. Jika diencerkan dengan air, misalnya menjadi alkohol 70% atau 96% itu juga bukan merupakan zat najis, jika air yang digunakan tidak tercemar benda/zat najis. Oleh karena itu, pada dasarnya alkohol tidak dikenakan status najis.

Kamis, 08 Maret 2012

 
Wow, how come it doesn’t feel hurt to be slaughtered? I can’t imagine that. Even some people can’t see the slaughtering process of cattle. But, we know that slaughtering process is really needed. In west nations, it is always be a problem for animal welfare activist or organizations. They do focus on making statements that slaughtering process cannot be accepted. It is facing toward the animal welfare. But for us, moslem, slaughtering process by Islamic way is really important to be done. We can’t eat meat, sausage, steak, etc if the animals are not slaughtered by Islamic way.

Meat is the source of animal protein. Protein is one of the nutritional substances that important to be absorbed and used by human body. Animal protein is different with protein that comes from plants. Animal protein has a higher bioavailability rather than plant protein relatively. It means, protein that the source is animal can be absorbed by body more optimal than protein that comes from plant. It also known that animal protein has a complete amino acid. These important benefits are not enough for us, the moslem. We need to eat meat, yes it is right. But, the right path of Islam has ordered us to consume only the halal food, including meat. The halal meat is only come from halal way. So halal ritual slaughtering is process of slaughtering halal animal in halal way based on Al Quran and Assunnah.

Minggu, 19 Februari 2012


Nah, tidak hanya bidang geografi saja yang punya peta, tapi bidang pangan pun punya, hehe. Anyway, peta babi bukan berarti peta penyebaran babi, peternakan babi, atau lokasi-lokasi yang menunjukkan banyak terdapat babi. Peta babi adalah sebuah diagram atau mapping yang menunjukkan penggunaan babi dan produk turunan babi (bukan anak babi ya maksudnya) pada produk-produk pangan, obat-obatan, atau pun kosmetika. Menyinggung mengenai produk turunan babi, yang saya maksud bukan anak babi, melainkan bahan-bahan, zat, atau produk yang dapat dihasilkan dari bagian tubuh babi. Berikut adalah gambaran umum peta babi, saya download dari website LPPOM MUI:


Bagian-bagian tubuh babi yang sering dimanfaatkan untuk produk pangan, obat-obatan, dan kosmetika antara lain:

Minggu, 12 Februari 2012

 

Sekelompok relawan mengonsumsi setengah kilo buah stroberi setiap hari selama dua minggu untuk membuktikan bahwa mengonsumsi buah stroberi akan meningkatkan kapasitas antioksidan dari darah. Studi ini membuktikan bahwa stoberi mampu menaikkan respon sel darah merah terhadap stres oksidatif, sebuah ketidakseimbangan yang dihubungkan dengan berbagai macam penyakit.

Para peneliti sebelumnya sudah mencoba untuk mengonfirmasi kapasitas antioksidan dari stroberi menggunakan penelitian secara in vitro. Sebuah tim peneliti dari UNIVPM Italia dan Universitas Granada Spanyol telah mendemonstrasikan efek buah stroberi secara in vivo, dalam sebuah penelitian menggunakan relawan manusia dan dipublikasikan dalam jurnal Food Chemistry.

Kamis, 09 Februari 2012

kentang ungu-sciencedaily.com
Dua porsi kecil kentang ungu (Purple Majesty) sehari dapat menurunkan tekanan darah sekitar 4% tanpa menyebabkan kenaikan berat badan. Para peneliti yang menulis riset dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry ACS, menyatakan bahwa meskipun efek yang timbul terlihat kecil, tetapi efek tersebut cukup potensial di dalam mengurangi berbagai macam penyebab sakit jantung.

Joe Vinson dkk menyimpulkan bahwa masyarakat USA mengonsumsi kentang lebih banyak dari jenis sayuran yang lainnya. Kentang ungu yang banyak terdapat di pasaran USA memiliki banyak kandungan senyawa antioksidan. Di Korea, kentang ungu dikenal sebagai obat penurun berat badan. Tim Joe Vinson menginvestigasi efek dari mengonsumsi 6-8 potongan kecil kentang ungu yang dimasak menggunakan microwave sebanyak dua kali sehari pada 18 orang relawan yang kebanyakan dari mereka mengalami obesitas dan tekanan darah tinggi. Para relawan dibagi menjadi dua kelompok, yang mengonsumsi kentang dan yang tidak mengonsumsi kentang. Semua relawan melakukannya dalam waktu empat minggu, kemudian perlakuan ditukar selama empat minggu berikutnya (yang mengonsumsi kentang sebelumnya, empat minggu berikutnya menjadi tidak mengonsumsi kentang, dan sebaliknya). Selama penelitian, tekanan darah sistolik dan diastolik diukur, begitu juga berat badan dan indikator kesehatan lainnya.

Senin, 14 November 2011

using sharp knife slightly
Weleh2x, bagaimana bisa disembelih tidak sakit? Melihatnya saja merasa ngeri, bahkan ada juga orang yang tidak kuat ketika melihat penyembelihan ternak misalnya. Tapi, kalau tidak disembelih, bagaimana kita bisa makan daging? Bagaimana kita bisa makan jeroan, sum-sum tulang, sop buntut, dll? Tapi penyembelihan itu kan kelihatannya kejam sekali, tidak manusiawi, mungkin ada diantara kita yang masih berpikir demikian. Keluar dari konteks apakah kita memanusiakan binatang yang akan disembelih, kita perlu tahu benar ga seh kalau penyembelihan binatang yang sering dilakukan orang itu kejam, mungkin menyakitkan bagi binatang tersebut?

Nah, habis ini bahasanya agak kerenan dikit, hehe.

Sabtu, 28 November 2009


Tepat Jumat, 27 November 2009, kami mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) berhasil menyelenggarakan kegiatan kunjungan ke panti asuhan Yayasan Tarbiyatul Yatama, Ciampea. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan pemotongan seekor domba yang diberi label Saepul* di tanduk kanannya. Pak Ustadz langsung membaca niat dan doa, teman-teman memegang kaki depan dan belakang si domba. Cepat saja, pak ustadz sudah mengucurkan darah domba dengan goloknya yang sudah memakan nyawa beberapa domba dan seekor sapi di pagi itu. Kontan, mahasiswa putri pun meringis-ringis. Darah segar mengalir dari leher menuju lubang kecil yang sengaja digali di bawahnya untuk menampung darah si domba. Seketika darah itu mengental hampir seperti agar-agar merah rasa stroberi, tetapi yang ini lebih pekat. Dengan cekatan, beberapa teman telah berhasil mengabadikan momen berharga ini. Ya, Qurban.

Hari ini kami melaksanakan amanat teman-teman ITP yang telah bersedia menyisihkan sebagian rizkinya untuk bersedekah di hari yang akbar ini. Hingga beberapa bulan setelah berhasil menghimpun dana, teman-teman mewujudkan sedekah itu dalam bentuk seekor domba, alat tulis, dan rangkaian kegiatan seperti games, dll. Bagi adik-adik yatim piatu di yayasan tersebut, kedatangan kami mungkin sangat memberi arti, baik secara mental atau material. Adalah Pak Sholeh yang mengurus yayasan ini, meneruskan jejak orang tua beliau, sang penggagas pendirian yayasan, untuk memulai sebuah 'bisnis' yang mulia ini, berbisnis dengan Allah. Kami banyak bertukar pikiran dengan pak Sholeh tentang 'bisnis' mulia ini, bagaimana beliau mengaitkan ini dengan implementasi shalat lima waktu. Kami tertegun, sedikit haru.

Sementara yang lain menyiapkan sate untuk adik-adik, mahasiswa putri sigap mengambil 'lunch' dengan format itp yang sudah biasa kami lakukan. Anda tahu? Ya, nasi putih yang dibikin memanjang, dialasi daun pisang, ditaburi urap di atasnya, diplotkan tempe goreng kira-kira ukuran 5x2x2 cm, dan tidak lupa sambal merahnya. Satu hal yang spesial adalah, sate kambing yang kami potong dagingnya sendiri, kami tusuk sendiri, kami bakar sendiri. Tawa canda menghiasi persiapan 'lunch' itu, plus bau asap daging kambing mengepul 'membaui' baju kami. Sreng...

Alhasil, semua adik-adik dijajarkan berhadapan, diberi aba-aba untuk siap menerkam apa yang ada di depannya. Mata mereka berbinar seperti menemukan santapan lezat dan spesial di hari yang mulia ini. Sebuah doa sebelum makan terlantun dari seorang adik yang bernama Yogi, adik yang paling kecil dan imut yang baru kelas 2 SD. Dengan fasih, dia memimpin teman-temannya yang lebih besar dan lebih tua darinya. Dia PD saja, tidak ada yang perlu ditakutkan. Good job adik Yogi!

... ...

Luar biasa, kakak-kakak mahasiswa ikut bergabung di sela adik-adik yang sedang menikmati makanan mereka. Kami sadar, itu bukan hak kami, tetapi demi menghargai permintaan pengurus untuk 'berbagi bersama' kami ikut nimbrung sewajarnya. Ingat PHA? Benzopyrene? itu semua ada! Nyata! tetapi kebersamaan itu sungguh larut di suasana saat itu, seolah tidak peduli, seorang sahabat kami malah mencari-cari yang daging yang gosong-gosong. Entah, materi kuliah tentang itu mungkin sedang dilupakan. Sampai beberapa menit setelah 'penyerbuan' itu, adik-adik sudah menyerah dan pergi cepat untuk mencuci tangan. Tinggal para mahasiswa yang siap menerjang sisa nasi, urap, tempe, dan sambal.

Selesai membersihkan semua itu, games setting segera dilakukan. Games bos berkata, menghafal nama, dan kapal karam kami rangkum dalam suasana menjelang berakhirnya kegiatan. Tawa canda mereka yang renyah benar-benar menghibur kami. Keluguan mereka mengalir lewat jawaban-jawaban yang dilontarkan. Sikap pemalu mereka nampak jelas dari tingkah-tingkah lucu saat itu. Mereka adalah anak-anak yang sudah tidak lengkap orang tuanya, dan berasal dari beberapa penjuru Kota dan Kabupaten Bogor. Semua berkumpul dalam satu gedung asrama yang dibagi dua putri dan putra. Mulai dari yang paling kecil kelas dua SD hingga yang paling besar kelas 3 MTs, semua berbaur layaknya kakak dan adik sendiri. Kami, perwakilan mahasiswa ITP datang menjadi kakak sementara yang ingin berbagi pula dengan mereka.Cita-cita besar mereka disampaikan dengan gamblang, begitu juga kami. Semua seperti mendoakan dan mendukung apa yang dicita-citakan oleh saudaranya. Sang MC juga terampil dalam menggali pikiran mereka dalam sesi ini. Sehingga kami dibikin tertawa riang mendengar jawaban dan melihat tingkah mereka yang lucu dan lugu. Dokter umum, polisi, pemain bola diantaranya merupakan cita-cita luhur mereka.

Hingga kurang lebih pukul 15.10 semua hadiah, doorprize telah dibagikan. Semua amanat teman-teman ITP telah disampaikan. Saatnya berpisah,.. Pak Sholeh selaku ketua yayasan menyampaikan pesan yang begitu menyentuh. Begitu beliau menyampaikan pesan yang bersifat doa, segera adik-adik mengamini, mengharap pengabulan dari Illahi. Tidak lebih dari sepuluh menit beliau menyampaikan pesan, kami merasa ada yang mengiris hati ini. Kehadiran kami mungkin bukan kehadiran pertama dari kalangan mahasiswa. Akan tetapi, kehadiran hati kami, seorang ITP, mungkin merupakan nilai lebihnya. Niat ITP untuk berbagi tunai dibayar pada momen ini. Kami mengharap pertemuan di lain kesempatan. Pak Sholeh dan adik-adik mengharap pertemuan kembali di akhirat nanti. Semua doa-doa beliau dan adik-adik untuk kami, ITP, dan semuanya diiringi dengan kata amin berulang-ulang.

Ya Allah, kami didoakan menjadi seorang pemimpin yang mampu bertanggung jawab untuk semuanya, diri sendiri, orang lain. Rasanya air mata ini ingin menetes tatkala kata-kata itu terlontar dari pak Sholeh.

Acara ditutup dengan pujian kepada Illahi, salam-salaman, dan foto bersama. Jargon mereka ketika ditanya, "Apa Kabar Hari Ini?" Mereka menjawab, "Alhamdulillah, Tubuhku, Hatiku, Pikiranku, Presh-Presh-Presh...Yess!! Seringaian gigi-gigi mungil muncul di ingatan kami, senyum-senyum mungil pasti membuat kami rindu.

Guys, semua pemberian yang telah diberikan butuh keikhlasan, agar senilai dengan hikmah di hari yang akbar ini. Kami, rohis ITP menghaturkan rasa terima kasih tulus ikhlas atas niat dan kebaikan hati teman-teman semuanya dari tiap angkatan. Semoga kegiatan seperti ini bisa berlanjut. Kebersamaan itu bisa dibangun di luar kampus,,

Insya Allah bermanfaat, Selamat Hari Raya Iedul Adha 1430 H.

Assalamu'alaikum,