Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 25 Februari 2012


......

Mereka pulang. Zamzami berangkat kerja dan Syalimah tak memikirkan kejutan itu. Ia bahkan lupa pernah meminta apa dari suaminya. Delapan belas tahun mereka telah berumah tangga, baru kali ini suaminya akan memberi kejutan. Semua hal, dalam keluarga mereka yang sederhana, amat gampang diduga. Penghasilan beberapa ribu rupiah mendulang timah, cukup untuk membeli beras beberapa kilogram, untuk menyambung hidup beberapa hari. Semuanya dipahami Syalimah di luar kepala. Tak ada rahasia, tak ada yang tak biasa, dan tak ada harapan yang muluk-muluk. Tahu-tahu macam bakung berbunga di musim kemarau, suaminya ingin memberinya kejutan.

Syalimah dan Zamzami berjumpa waktu pengajian ketika mereka masih remaja. Zamzami yang pemalu, begitu pula Syalimah, menyimpan rasa suka diam-diam. Zamzami tak pernah berani mengatakan maksud hatinya, dan Syalimah takut menempatkan diri pada satu keadaan sehingga lelaki lugu itu dapat mendekatinya.

Namun, lirikan curi-curi di tengah keramaian itu kian hari kian tak tertahankan. Zamzami mengurangi kecepatannya menambah juz mengaji, padahal ia membaca Alquran lebih baik dari ia membaca huruf latin. Tujuannya agar makin lama dapat berada di dalam kelas yang sama dengan Syalimah. Berulang kali ditanyakannya kepada ustaz hal-hal yang ia sudah tahu. Dibentak bebal, ia tersenyum sambil menunduk. Adapun Syalimah, berpura-pura bodoh membaca tajwid, dimarahi ustaz, biarlah. Maksudnya serupa dengan Zamzami. Semua taktik yang merugikan diri sendiri itu, jika boleh disebut dengan satu kata, itulah cinta.

......

Disadur dari: Novel Pertama Dwilogi Padang Bulan, Andrea Hirata. 2010.



-Widyanto-
Categories: , ,

5 komentar:

  1. aku jg bikin postingan dengan judul yang sama,,tp dgn isi berbeda,,monggo di tengok..:)

    BalasHapus
  2. weleh2.,sama-sama padang bulan.. itu buku bagus lho, sayang belum selesai baca.

    BalasHapus
  3. sayangnya punya mas anto udah minjem, foto copy'an pula.
    :D

    BalasHapus
  4. haha, namanya dipinjemin. :p

    BalasHapus

Komentar dipersilahkan