Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 14 Desember 2011


Aduhai aduh ijonya, membuat semakin segar mataku (lagu dangdut yang digubah secara ngawur). Hehe..

Ngomong-omong soal ijo tidak berarti tentang duit doang, tetapi yang mau dibahas ini ijo yang sebenarnya, ijo daun (kayak nama band). Kalo inget ijo daun jadi inget wejangan guru zaman SD dulu, “anak-anak kalo kalian upacara, terus mau pingsan, coba lihat aja pohon-pohon di depan kalian yang daunnya ijo..”. Senin berikutnya aku coba praktekkan, ketika penglihatanku mulai kabur, berubah perlahan semuanya menjadi kuning, kepalaku berkunang-kunang, aku mulai melihat ijo-ijo daun yang ada di sekitar halaman sekolah. Akhirnya aku berhasil, aku berhasil dibawa ke UKS. (haha.. ^^).

Begitu kuliah alhamdulillah tidak ada upacara-upacara lagi setiap Senin, tidak ada baris-berbaris, pake topi dan seragam lagi. Alhamdulillah hilang penderitaan. Apalagi di kampusku yang banyak ijo-ijoan, pekarangan dan hutannya luas, pohon-pohon dimana-mana. Memang sekarang lagi banyak dibangun jadi ijo-ijonya sedikit berkurang, banyak mahasiswa pada protes. Ya, biarlah, biar ada sedikit konflik di kampusku ini. Yang penting mahasiswanya pada lulus dengan baik dan benar, dosen mengajar dengan baik dan benar, laboran, staff, dll juga bekerja profesional (ideal banget yak?). Aku berpikir, kali mereka gampang ngilangin stress dengan melihat-lihat keadaan sekitarnya yang masih ijo-ijo, jadinya kalo kita mahasiswa atau alumni mau ke loket-loket rektorat selalu dapet senyum yang indah, bukan cemberutan atau dicuekin (eh, malah curhat).

Di kos-kosan aku suka membuat green spot, yang sebenarnya terinspirasi dari sohibku. Green spot yang ada di kost aku pilih yang kecil-kecil saja, yang masuk dalam pot ukuran kecil. Ada euphorbia, dracaena, kaktus, dll. Dulu sempat ada sirih belanda, cincau hijau, dll, hanya beberapa sudah dibawa dan dipindahkan. Hingga sekarang tinggallah ini

a green spot in front of my boarding house

Kesenangan tersendiri muncul ketika aku bisa merawat mereka dan tidak bosan untuk terus merawat mereka. Peralatan yang kugunakan cukup mudah dan terjangkau, diantaranya: pot (sesuai ukuran, biasanya waktu beli sudah sekalian dengan tanamannya), semprotan air (water spray), gunting, ampas teh bekas, tanah, sekam, pasir, kerikil, pupuk (jika perlu). Mudah asal ada kemauan insya Allah bisa. Lumayan buat cuci mata yang aman, tidak membawa mudharat/keburukan juga kan? Hehe, Nah, inget ijo-ijo aku jadi inget juga kata-kata ustadz zaman kecil aku ngaji TPQ. Kata beliau, tanaman atau tumbuhan juga ikut bertasbih memuji Allah, jadi kalo kita rajin merawat mereka dengan sungguh-sungguh berarti kita terus menerus memberi kesempatan mereka bertasbih memuji Allah. Bener juga ya, paling tidak kita juga jadi inget sama Allah ketika melihat hasil green spot rawatan ini, paling tidak ada bobot kebaikan dari hal kecil ini. Jadi bikin green spot yang berbobot gampang insya Allah.


Try it, simple.

-Widyanto-
Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar dipersilahkan