Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 21 Mei 2012

eduardas.kubilinskas.info
Hidup di daerah kampus selama ini membuatku semakin yakin bahwa mahasiswa itu penting adanya di muka bumi ini. Hohoho.. Lebay. Maksudku, kaum intelek seperti mahasiswa juga bisa jadi objek pengurasan uang. Programnya macem-macem, mulai dari penipuan seminar sampai pencucian otak oleh jaringan-jaringan tertentu (aku pikir ini semacam laundry networking yang keahliannya khusus mencuci otak). Hahaha, ngawur. Saking perlunya dicuci mungkin otak kita (mahasiswa) udah kotor banget, banyak mikirin macem-macem dan yang enggak-enggak. Anyway, yang jelas fenomena ini nyata terjadi sejak lama dan berulang. Oleh karena itu, sering dijumpai kasus-kasus serupa yang gejala-gejalanya sama. Seseorang yang tadinya memiliki pemikiran dan sifat yang sedemikian rupa tiba-tiba berubah 180 derajat menjadi orang yang sepertinya berbeda sepenuhnya, cenderung ke arah negatif.

Yang aku tidak habis pikir, itu mahasiswa kok ya mau-maunya dicuci otaknya. Bukankah sudah sering diberitahukan oleh guru-guru, dosen, dll tentang adanya aliran/jaringan pencuci otak tersebut. Seharusnya kita bisa lebih waspada. Bukan tidak boleh memperbanyak kenalan dengan orang-orang baru, tetapi harus dilihat apakah orang tersebut akan membawa dampak buruk bagi kita atau tidak. 

Berikut adalah tips-tips supaya kita bisa lolos dari orang-orang yang mencurigakan dan diduga akan mencuci otak kita:
  1. Muka dan penampilan kalo bisa terlihat ‘sangar’. Jangan perlihatkan muka dan penampilan yang cupu-cupu sangat. Berikan kesan agak sangar tetapi tetap elegan (alah..)
  2. Jika sempat foto orang tersebut. Kalau orang yang mencurigakan tersebut sudah mendekati kita, cepat-cepat difoto, keburu kabur. Paling tidak kita punya bukti kalo orang itu sudah mau mencoba mencuci otak kita. Kali aja orang yang kita foto itu juga buronan polisi. Tapi ambil fotonya pake teknik-teknik yang agak canggih kaya film2 detektif gitu. hehe
  3. Jangan memberikan nomor HP, jadilah orang yang cuek. Kalau sebelumnya kita sempat bertukar nomor ponsel, jangan digubris sms atau telepon dari orang tersebut. Biarkan saja. Biasanya orang yang gemar mencuci otak senang sekali dan pantang menyerah untuk terus mendekati kita, baik melalui komunikasi ponsel maupun tatap muka. Ya, sudah seperti sales aja. Mungkin prinsip mereka keep contact always, never loose the phone cell.
  4. Perkaya otak dengan wawasan tentang jaringan pencuci otak. Banyak baca buku, banyak ilmu. Sekarang ini sudah banyak buku yang membahas tentang gerakan-gerakan jaringan pencuci otak.
  5. Tegas dan berprinsip. Jika sudah benar-benar menjengkelkan, katakan dengan gentle bahwa kita sudah mengetahui arah kemana orang tersebut akan membawa kita dan itu tidak akan berhasil. Jadi mahasiswa musti kudu harus punya prinsip. Kalo plin-plan apalagi ‘manutan’ bisa-bisa jadi sasaran empuk para pencuci otak. Ingat, tugasnya mahasiswa ya belajar, titik. Pake lah sedikit improvisasi, bohong kalo perlu.:p
  6. Pupuk iman. Ini nih, jurus terkuat. Iman itu nomor satu. Ini yang membuat kita menjadi PD terhadap akal pikiran serta kata hati kita. Jadi jangan khawatir, selama kita selalu memupuk iman dengan memperbanyak ingat dan ibadah kepada Allah, insya Allah selamat.
Yang aku lihat dari kasus-kasus yang ada, kasihan baik keluarga maupun orang yang bersangkutan yang dicuci otaknya. Biasanya duitnya habis diplorotin sama tukang cuci otak itu. Iya kalo duit-duitnya sendiri lha kalo ada duitnya orang lain di situ? Berabe.... Saya sih mau saja dicuci otak, cuma musti pake air bersih yang jernih, tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, setelah itu dibilas bersih, kalo perlu pake pewangi. Kalo nyuci otaknya pake air yang sudah jelas-jelas kotor dan berbau, nehi-nehi dah,,

-Widyanto-
Categories: , ,

4 komentar:

  1. kalau cuci baju 1 kg berpa bang??,hehe..:P

    BalasHapus
  2. laundry terdekat sih bilangnya 3000 bang, buat ente ane kasih goban. :p

    BalasHapus
  3. aku ada temen yg gitu an. liberalis. alhamdulilah enggak kesambet dia. yap, mmg mesti banyak buka mata, baca, dan perdalam ilmu agama. :)

    BalasHapus
  4. nah itu, ada lagi liberalis. bener itu om, biar gak keder kudu nuntut ilmu, :)

    BalasHapus

Komentar dipersilahkan