Aduhai aduh ijonya, membuat
semakin segar mataku (lagu dangdut yang digubah secara ngawur). Hehe..
Ngomong-omong
soal ijo tidak berarti tentang duit doang, tetapi yang mau dibahas ini ijo yang
sebenarnya, ijo daun (kayak nama band). Kalo inget ijo daun jadi inget wejangan
guru zaman SD dulu, “anak-anak kalo kalian upacara, terus mau pingsan, coba
lihat aja pohon-pohon di depan kalian yang daunnya ijo..”. Senin berikutnya aku
coba praktekkan, ketika penglihatanku mulai kabur, berubah perlahan semuanya
menjadi kuning, kepalaku berkunang-kunang, aku mulai melihat ijo-ijo daun yang
ada di sekitar halaman sekolah. Akhirnya aku berhasil, aku berhasil dibawa ke
UKS. (haha.. ^^).
Begitu kuliah alhamdulillah tidak
ada upacara-upacara lagi setiap Senin, tidak ada baris-berbaris, pake topi dan
seragam lagi. Alhamdulillah hilang penderitaan. Apalagi di kampusku yang banyak
ijo-ijoan, pekarangan dan hutannya luas, pohon-pohon dimana-mana. Memang
sekarang lagi banyak dibangun jadi ijo-ijonya sedikit berkurang, banyak
mahasiswa pada protes. Ya, biarlah, biar ada sedikit konflik di kampusku ini.
Yang penting mahasiswanya pada lulus dengan baik dan benar, dosen mengajar
dengan baik dan benar, laboran, staff, dll juga bekerja profesional (ideal
banget yak?). Aku berpikir, kali mereka gampang ngilangin stress dengan
melihat-lihat keadaan sekitarnya yang masih ijo-ijo, jadinya kalo kita
mahasiswa atau alumni mau ke loket-loket rektorat selalu dapet senyum yang
indah, bukan cemberutan atau dicuekin (eh, malah curhat).
Di kos-kosan aku suka membuat
green spot, yang sebenarnya terinspirasi dari sohibku. Green spot yang ada di
kost aku pilih yang kecil-kecil saja, yang masuk dalam pot ukuran kecil. Ada
euphorbia, dracaena, kaktus, dll. Dulu sempat ada sirih belanda, cincau hijau,
dll, hanya beberapa sudah dibawa dan dipindahkan. Hingga sekarang tinggallah
ini
Kesenangan tersendiri muncul
ketika aku bisa merawat mereka dan tidak bosan untuk terus merawat mereka. Peralatan
yang kugunakan cukup mudah dan terjangkau, diantaranya: pot (sesuai ukuran,
biasanya waktu beli sudah sekalian dengan tanamannya), semprotan air (water
spray), gunting, ampas teh bekas, tanah, sekam, pasir, kerikil, pupuk (jika
perlu). Mudah asal ada kemauan insya Allah bisa. Lumayan buat cuci mata yang
aman, tidak membawa mudharat/keburukan juga kan? Hehe, Nah, inget ijo-ijo aku
jadi inget juga kata-kata ustadz zaman kecil aku ngaji TPQ. Kata beliau,
tanaman atau tumbuhan juga ikut bertasbih memuji Allah, jadi kalo kita
rajin merawat mereka dengan sungguh-sungguh berarti kita terus menerus memberi
kesempatan mereka bertasbih memuji Allah. Bener juga ya, paling tidak kita juga
jadi inget sama Allah ketika melihat hasil green spot rawatan ini, paling tidak
ada bobot kebaikan dari hal kecil ini. Jadi bikin green spot yang berbobot
gampang insya Allah.
Try it, simple.
-Widyanto-
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar dipersilahkan