kentang ungu-sciencedaily.com |
Dua porsi kecil kentang
ungu (Purple Majesty) sehari
dapat menurunkan tekanan darah sekitar 4% tanpa menyebabkan kenaikan berat
badan. Para peneliti yang menulis riset dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry ACS, menyatakan bahwa
meskipun efek yang timbul terlihat kecil, tetapi efek tersebut cukup potensial
di dalam mengurangi berbagai macam penyebab sakit jantung.
Joe Vinson dkk
menyimpulkan bahwa masyarakat USA mengonsumsi kentang lebih banyak dari jenis sayuran
yang lainnya. Kentang ungu yang banyak terdapat di pasaran USA memiliki banyak
kandungan senyawa antioksidan. Di Korea, kentang ungu dikenal sebagai obat
penurun berat badan. Tim Joe Vinson menginvestigasi efek dari mengonsumsi 6-8
potongan kecil kentang ungu yang dimasak menggunakan microwave sebanyak dua kali sehari pada 18 orang relawan yang
kebanyakan dari mereka mengalami obesitas dan tekanan darah tinggi. Para relawan
dibagi menjadi dua kelompok, yang mengonsumsi kentang dan yang tidak
mengonsumsi kentang. Semua relawan melakukannya dalam waktu empat minggu,
kemudian perlakuan ditukar selama empat minggu berikutnya (yang mengonsumsi
kentang sebelumnya, empat minggu berikutnya menjadi tidak mengonsumsi kentang,
dan sebaliknya). Selama penelitian, tekanan darah sistolik dan diastolik
diukur, begitu juga berat badan dan indikator kesehatan lainnya.
Tekanan darah diastolik rata-rata menurun sebesar 4.3% dan
tekanan sistolik menurun sebesar 3.5%. Mayoritas relawan mengonsumsi obat
antihipertensi dan masih menunjukkan penurunan tekanan darah. Tidak ada satu
pun relawan yang mengalami kenaikan berat badan. Joe Vinson mengatakan bahwa
penelitian lain telah mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam kentang
yang memiliki efek pada tubuh yang sama dengan cara kerja pengobatan
menggunakan ACE-inhibitor atau angiotensin converting enzyme-inhibitor,
obat yang umum dan paling utama dalam hal pengobatan hipertensi. Akan tetapi,
Joe Vinson menduga bahwa efek tersebut bisa jadi karena senyawa-senyawa lain
yang ada dalam kentang. Para peneliti belum mengetahui secara pasti apakah
kentang putih (kentang umum) mempunyai efek yang sama.
Artikel di atas cukup menarik bagi saya, mungkin karena saya
punya pengalaman sedikit ‘bekerja’ dengan kentang. Yang saya ketahui varietas
kentang ada banyak dan pemanfaatannya secara umum juga berbeda. Ada kentang
yang umumnya dimanfaatkan sebagai sayur, keripik, french fries, dll. Biasanya masing-masing kegunaan tersebut didapat
dari varietas yang berbeda pula. Kebetulan saya juga belum pernah mengonsumsi
kentang ungu. Akan tetapi, dilihat dari warnanya saja yang mencolok, pastilah
banyak kandungan antioksidan di dalamnya, mungkin sama seperti ubi jalar ungu. Nah,
di Indonesia justru ubi ungu sudah umum dikonsumsi di beberapa daerah. Ada yang
memanfaatkannya sebagai ‘nasi’, puding, bahkan sirop. Paling enak menurut saya
ya yang dikukus, dibakar, atau dipanggang saja. Siapa tahu beda komoditas, tapi manfaatnya sama.
“Makan dan minumlah dengan bijak; halal, baik, dan enak.”
-Widyanto-
sumber:
Joe A. Vinson, Cheryil A Demkosksy, Duroy A Navarre, and
Melissa A Smyda. High antioxidant potatoes:
Acute in vivo antioxidant source and hypotensive agent in humans after
supplementation to hypertensive subjects. Journal of Agricultural and Food Chemistry,
2012
http://www.sciencedaily.com/releases/2012/02/120201120738.htm
Nice posting, ijin tukaran link om...
BalasHapusnah, tukaran link itu gimana mangsudnya om? aku newbie ajarin..
BalasHapusiniii ni yg bikin pengen ngemill, ubi ungu,,love it
BalasHapus