source: bacabacaquran.com |
Bapakku di usianya yang hampir menginjak 60-an, setiap hari selalu membuka
mushaf Al Quran. Sehabis maghrib,
sehabis Subuh, beliau duduk di atas tempat tidurnya lengkap dengan sarungnya dan
mulai membuka mushaf. Sebuah kebiasaan yang jarang aku temui beberapa tahun
sebelumnya. Tidak ada kesan lain yang aku tangkap, melainkan kemauan untuk
belajar. Dulu, ketika aku masih kecil, Ibu suka mencoba bacaan Bapak dengan
buku iqro yang berjilid, dan memang ada aja yang salah. Waktu itu seperti
permainan menebak huruf saja.
Sekarang ini beliau sudah tidak membaca iqro lagi, tetapi Quran. Aku jadi
ingat dulu waktu masih mengaji di TPQ,
jilid demi jilid ditamatkan sampai akhirnya diperbolehkan untuk membaca Al
Quran. Mungkin, Bapakku tidak demikian caranya. Setiap maghrib beliau
menyempatkan diri untuk mengaji bersama teman-teman sebayanya di masjid.
Seorang ustadz atau Pak Haji membimbing mereka semua. Huruf demi huruf, ayat
demi ayat, halaman demi halaman, dan tentu saja setiap orangnya. Boleh dibilang
ini grup belajar baca Quran untuk orang tua. Tentu berbeda halnya dengan masaku
belajar Quran di waktu kecil, relatif lebih mudah. Tapi untuk orang seusia
Bapakku, tentu ada saja kesulitan untuk melafalkan satu huruf dengan benar,
apalagi lebih dari 20 huruf. Beliau juga harus mengingatnya agar tidak salah
baca. Aku begitu mudahnya membedakan mana huruf fa dan mana huruf qaf, aku
begitu mudahnya membedakan mana yang dengung, mana yang samar, mana yang jelas.
Itu yang menjadi tantangan untuk Bapak dalam belajar Quran. Tapi begitulah,
tidak ada keberhasilan tanpa proses belajar.
Meskipun faktor usia jelas mempengaruhi seseorang dalam belajar membaca Al
Quran, tapi pada kenyataannya banyak orang yang sudah berumur mampu membaca Al
Quran dengan baik, tajwidnya benar, mengerti gharib, makhorijul hurufnya oke,
dll, bahkan ada yang mampu menghafal Al Quran pada usia yang sudah tidak muda
lagi. Apalagi kalau bukan rahmat dan petunjuk dari Allah, yang menurunkan Al
Quran buat pedoman hidup manusia. Rahmat dan petunjuk Allah mungkin dirasakan
oleh Bapakku dengan kemauannya untuk belajar Al Quran kembali di waktu tuanya.
Belajar baik ketika di depan ustadz, maupun belajar membaca sendiri setiap hari
di rumah. Yang aku tahu, seorang muslim pasti mendapatkan kebaikan dan pahala
karena membaca Al Quran dengan baik dan benar. Namun, yang aku tahu juga,
seseorang yang masih membaca Al Quran dengan terbata-bata karena sedang belajar
bahkan mendapatkan kebaikan dan pahala yang lebih karena kemauannya untuk
belajar membaca Al Quran.
Dari
`Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang
membaca Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan
bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca
Al-Qur`an dan ia masih terbata-bata
dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." (HR
Bukhari Muslim).
Ayo semangat belajar membaca Al Quran. Mumpung masih muda dan ada
kesempatan, apa yang kita tunggu?
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar dipersilahkan