Halo..,nyambung lagi nih...
Setelah saya bercerita tentang kedatangan pertama saya ke Timor Leste,
sekarang saya ingin menceritakan seputar kegiatan saya di Timor Leste. Mau tau?
Yuk tengok..
Mainly, kegiatan saya adalah membantu dosen saya
dalam persiapan training yang difasilitasi oleh WHO seperti menyusun manual training, test, jadwal, dll. Training
ini diberikan oleh Prof. Dr. Winiati P.
Rahayu, dosen saya, sebagai trainer dan konsultan WHO. Training yang
diberikan adalah training tentang pengaturan laboratorium keamanan pangan.
Timor Leste memiliki satu laboratorium nasional (Nacional Laboratory) yang berada di bawah kementerian kesehatan (Ministerio de Saude). Oleh karena
dibentuknya bagian keamanan pangan (food
safety) masih baru, maka jadilah dosen saya diundang untuk memberikan
beberapa pengetahuan tentang laboratorium keamanan pangan.
Di sana kami bertemu dengan para staf laboratorium nasional dan staf WHO
yang ikut serta selama training tersebut berlangsung. Training dilakukan selama
lima hari baik di dalam kelas maupun di laboratorium. Kurang lebih 14 orang
mengikuti training ini, diantaranya berasal dari: staf laboratorium nasional
dengan berbagai departemennya, staf dari kementerian kesehatan, dan staf dari
WHO. Di awal pembukaan acara, kami disambut oleh Dr. Santina Maria de Jesus Gomez selaku kepala laboratorium
nasional dan juga Dr. Jorge Mario Luna,
selaku WHO Representative. Mereka memberikan simbol penyambutan dan kehormatan
berupa kain Tais, kain asli tenunan tangan dari Timor Leste.
Ternyata, sebagian besar staf laboratorium nasional pernah mengambil studi
di Indonesia baik untuk jenjang S-0 maupun S-1. Kebanyakan mereka lulusan
public health atau farmasi dari Universitas di Jawa dan Sulawesi. Saya juga
tidak menyangka demikian. Akan tetapi, baru-baru ini saya juga mendapat berita
bahwa kementrian pendidikan Timor Leste memang sedang gencar melakukan survey
di beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia dalam rangka kerja sama pendidikan
pascasarjana.
Balik lagi, saya banyak menemui teman baru di sana, ada Pak Pedro, Pinto, Fernandes, Baltazar,
Jose, Luis, Tito, Ibu Fransisca, Ana, Dalila, Epifania, Eugenia, Noemia, dan lainnya. Saya banyak
mendapatkan saran-saran tempat yang harus dikunjungi dari mereka. Ada satu yang
unik saat training berlangsung. Begini, ketika sudah waktunya jam istirahat
(kurang lebih pukul 12.00 Waktu Timor Leste=WIT), semua staf akan meninggalkan
kantor dan pulang ke rumah masing-masing. Kalau orang kampung saya bilang,
“SOLIDANG” (ngaSO, baLI, maDANG atau istirahat, pulang, makan). Bukan karena
tidak disediakan makan siang, tetapi memang sudah kebiasaan atau aturan di sana
yang demikian. Selama dua jam mereka beristirahat siang lalu kembali lagi ke
kantor kurang lebih pukul 14.00. Luar biasa. Mungkin waktu tersebut digunakan
untuk makan bersama keluarga, atau untuk sekadar take a nap, selama beberapa
menit. Mungkin dengan begitu kerja mereka menjadi lebih efektif (tidak
mengantuk, dll). Tapi itulah yang terjadi setiap harinya, sehingga begitu jam
istirahat gedung menjadi sepi dalam sekejap, ditinggal sementara oleh para
penghuninya.
Begitu seputar kegiatan training yang lalu, next story will be the other activities I had done! Exciting!
-Widyanto-
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar dipersilahkan